Tingkatan Orang Yang di Beri Nasehat

Tingkatan Orang Yang di Beri Nasehat - Yooosshhh... eh! Bismillahirrohmanirrohim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh. Kali ini Kang Bayu agak Sedikit Religius gitu... haahhahaha ups...

Alhamdulillahi Robbil Alamin Wa Sholatu Wa Salamu Ala Asrofil Anbiyai Wal Mursalin, Wa Alaa Alihi Wa Shohbihi Ajmain Amma Ba'du, Pada kesempatan yang penuh hidayah kali ini Kang Bayu akan memberikan sedikit dari Allah dan RasulNya.
Kali ini Kang Bayu akan menyampaikan perihal mengenai Nasehat. sebagaimana Allah telah berfirman dalam Al Quran Surat Al Ashr

وَالْعَصْرِ (١) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (٢) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ(٣)

Artinya : ”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih, saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya tetap di atas kesabaran” (QS. Al-’Ashr [103]: 1-3).

Maka sesungguhnya selain orang yang beriman kepada Allah dan mengerjakan Amal Sholih serta saling menasehati diantara mereka dalam hal kebenaran dan kesabaran ialah orang-orang yang merugi.

Rugi dalam hal apa? Rugi dalam segala hal, kenapa? karena apa yang dilakukan tanpa dasar Iman dan Niat yang Shalih maka amalnya akan sia-sia dan tidak mendapatkan berkah dari Allah SWT.

Amal yang tidak mendapatkan berkah dari Allah apa untungnya? mencari harta hanya untuk ditumpuk tanpa ada tujuan Ibadah, lama kelamaan juga akan habis seiiring dengan habisnya usia, paling pol hanya akan jadi rebutan anak cucu ketika sudah meninggal.

Lalu seperti apa tingkatan orang yang diberi Nasehat? menurut Kang Bayu Tingkatan berdasarkan cara orang menerima nasehat, orang yang diberi nasehat itu dibagi menjadi :
  1. Orang yang menerima Nasehat cukup dengan Kata-Kata
  2. Orang yang menerima Nasehat dengan Tindakan
  3. Orang yang menerima Nasehat dengan Hukuman
Berikut penjelasannya

Orang yang menerima Nasehat cukup dengan Kata-Kata

Ini adalah Tingkatan yang paling baik didalam menerima Nasehat, ianya sudah sadar dan mengerti dengan nasehat yang diberikan cukup dengan kata-kata saja.

Mereka ini adalah orang yang sering introspeksi diri, mengenal diri dan memperbaiki diri agar menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.

Orang yang menerima Nasehat dengan Tindakan

Terkadang juga ada orang yang tidak faham hanya dengan dinasehati menggunakan kata-kata saja, bahkan mereka membutuhkan contoh teladan yang baik untuk mau menerima nasehat tersebut.

Ini adalah tingkatan orang menerima nasehat kedua, biasanya mereka akan menolak nasehat orang lain dengan alasan Orang yang menasehati itu harus bisa melaksanakan apa yang diucapkan. Kalau dalam Istilah Jawa Jarkoni sajar ning ora iso nglakoni (Bisa menasehati tapi tidak bisa mengerjakan).

Mereka akan sadar jika ada yang memberi contoh yang baik bagi mereka dan membimbing mereka.

Orang yang menerima Nasehat dengan Hukuman

Terkadang ada juga orang yang menerima Nasehat kalau sudah kena Hukuman. Ini adalah tingkatan paling rendah bagi orang yang menerima nasehat.

Mereka tidak menerima Nasehat dengan Kata-kata, mereka juga tidak akan mau meneladani sikap orang yang memberi nasehat. Mereka baru akan sadar ketika sudah mendapat Hukuman.

Ketika kaya foya-foya gak mempedulikan urusan agama, giliran apes ngomong "Yaa Allah kenapa terjadi kepada saya?", Naik motor ada lampu merah malah tancap gas... eh ketabrak mobil... terus ngomong "Yaa Allah kenapa terjadi pada saya?" masih mudah suka minum-minuman keras udah tua kena ginjalnya jebol lalu bilang "Yaa Allah kenapa terjadi pada saya?" Lha memang kepada siapa lagi?...

Itulah 3 Tingkatan orang yang menerima Nasehat secara Syariat, sedangkan secara Hakikat orang menerima Nasehat itu semua dengan Hati. karena dengan begitu maka tujuan kita untuk menasehati tidak salah dan melenceng.

Terkadang ada orang menasehati namun kebablasan, bukannya kebaikan yang didapatkan malah semakin nrunyam. Ini terjadi karena salah metode dalam menasehati. Maka perlu kita memahami orang yang akan diberi nasehat.

Karena tujuan setiap nasehat adalah menyentuh hati dari orang yang diberi nasehat, baik itu dengan kata-kata, dengan tindakan, maupun dengan hukuman. Tujuan akhirnya adalah memperbaiki orang supaya menjadi lebih baik.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai Tingkatan orang yang diberi Nasehat, semoga bermanfaat, Akhirul Kalam... Ihdinassyirothol Mustaqim... Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Yosh Arigatou.. 

Kang Bayu ID

Freelancer, Web Developer, Programmer, Blogger, Youtuber, Trader, Author, Teacher

Post a Comment

Previous Post Next Post