Mengenai Terorisme : Konspirasi atau Propaganda?

Mengenai Terorisme : Konspirasi atau Propaganda? - Aksi terorisme yang terjadi pagi ini di Gereja Katedral daerah Makasar menodai Kebinekaan bangsa Indonesia sebagai Negara yang menjunjung tinggi Pluralisme.

Dan yang lebih menyakiti hati saya adalah ini dilakukan oleh orang Islam dimana Islam selalu menjunjung tinggi rasa Kasih Sayang dan melindungi sesama makhluk Tuhan.

Sebagai seorang muslim saya tak habis pikir kok bisa seorang muslim tega dan mau-maunya melakukan aksi bodoh bunuh diri tersebut, terlebih lagi konon dilakukan oleh perempuan. Sebenarnya apa yang diharapkan pelaku sebagai ganti nyawanya tersebut? Surga? atas dasar apa mereka mendapatkan surga dengan mengambil nyawa orang-orang yang tidak bersalah? kalau kata ulama Wahabi "dalilnya mana?"

Pembubaran Organisasi Terlarang oleh pemerintah Indonesia ternyata belum memberikan hasil yang diinginkan. seperti kata seseorang yang saya tidak tahu namanya "Anda bisa membubarkan sebuah ormas, tapi anda tidak bisa membubarkan Ideologi mereka" kiranya kata-kata ini ada benarnya.

Lalu sebenarnya bagaimana sejarah mengenai terorisme? apakah ada jenis-jenis terorisme serta bagaimana menangani aksi terorisme?

Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan perang, aksi terorisme tidak tunduk pada tatacara peperangan seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba dan target korban jiwa yang acak serta sering kali merupakan warga sipil.

lalu sebenarnya apa tujuan dibalik serangan terorisme tersebut? apakah ingin balas dendam? dengan siapa? apakah ingin melawan musuh? siapa musuhnya? orang kafir? atau pemerintah? kalau mereka kecewa dengan pemerintah, kenapa yang menjadi sasaran warga sipil? jelas mereka sudah kehilangan daya pikir, atau mereka hanya ingin menunjukkan eksistensi mereka? narsis kok gitu amat... wkwkwkkw

Ada beberapa teman yang berpendapat bahwa aksi terorisme ini selalu berpola dan polanya selalu sama. Misal ada seorang pejabat tertangkap korupsi di daerah tertentu maka tidak lama setelah itu akan muncul aksi terorisme. Entah itu suatu kebetulan atau konspirasi global.

Sejarah tentang Terorisme berkembang sejak berabad lampau, ditandai dengan bentuk kejahatan murni berupa pembunuhan dan ancaman yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Perkembangannya bermula dalam bentuk fanatisme aliran kepercayaan yang kemudian berubah menjadi pembunuhan, baik yang dilakukan secara perorangan maupun oleh suatu kelompok terhadap penguasa yang dianggap sebagai tiran. Pembunuhan terhadap individu ini sudah dapat dikatakan sebagai bentuk murni dari Terorisme dengan mengacu pada sejarah Terorisme modern.

Fanatisme terhadap sebuah aliran atau kepercayaan atau agama bisa merubah orang menjadi seorang teroris ketika ia mencapai tingkatan derajat bahwa dirinyalah yang pasti paling benar dan yang lain pasti salah.

Kalau saya melihat dalam sejarah Umat Islam pun di masa pemerintahan Khulafaurrasyidin yakni masa Kepemimpinan Sahabat Ustman bin Affan sudah terjadi aksi terorisme dimana sekelompok umat Islam yang mengatasnamakan diri mereka pembela Al Quran mengepung rumah Ustman selama beberapa hari serta membantai Khalifah Ustman bin Affan. yang lebih mencengangkan lagi ialah salah satu dari pembantai tersebut ialah Muhammad bin Abu Bakar (Putra dari Abu Bakar). Saya hanya menyampaikan sejarah, bukan bermaksud menyudutkan siapapun.

Dari riwayat khalifah Ustman bin Affan diatas bisa kita simpulkan bahwa awal mula terjadinya terorisme ialah tersebarnya Hoax serta berita Bohong. Khalifah Ustman di fitnah telah merubah Al Quran, merubah Hukum Allah dan RasulNya, serta di fitnah telah melakukan Kolusi dengan saudara-saudaranya serta kerabat dekatnya (contohnya Muawiyah bin Abi Sufyan).

Sedang mayoritas pelaku teroris di zaman modern ini mirip juga dengan alasan terorisme dizaman awal Islam, yakni Pemerintah tidak pro Islam, pro Kafir serta propaganda-propaganda yang lain.

Maka dari itu sekarang mari kita lebih selektif dalam menerima berita ataupun kabar dari siapapun, utamakan tabayyun sebagai langkah awal (bukan langkah akhir) ketika mendengar suatu berita.

Lalu apakah ini Konspirasi? hmmm... perlu di bahas di tulisan berikutnya... hehehe

Kang Bayu ID

Freelancer, Web Developer, Programmer, Blogger, Youtuber, Trader, Author, Teacher

Post a Comment

Previous Post Next Post